Kamis, 04 Maret 2010

Hukum Sutrah (Batas Sholat)

1. Hukum Sutrah a. Apabila kita sholat dirumah/ diruangan kita disarankan untuk sholat didekat dinding atau tiang b. Jika sholat di tempt lapang disarankan untuk memasang Sutrah “Apabila salah seorang kamu bersholat, maka hendaklah dia bershalat dengan sutrah dan hendaklah ia berdiri dekt kepadanya (HR Abu Daud dan Ibnu Majah) 2. Bagaimana Sutrah itu Sudah dipandang ada Sutrah dipandang telah ada jika kita menancapkan sesuatu di hadapan kita. “Hendaklah seseorang meletakkan sutrah di kala shalat. Walaupun sebiji anak panah” (HR Hakim) 3. Sutrah Imam dipandang sebagai Sutrah Makmum “Kami singgah beserta Rasulullah di Tsaniyyah ‘Adzakir (sebuah pendakian dekat Makkah) lalu masuklah waktu Shalat. Lalu nabi shalat dengan menghadap ke sebu dinding yang terletak di hadapannya. Beliau menjadikannya sutrah. Kami berdiri di belakangnya. Sejurus kemudian datanglah seekora anak kambing berlalu di hadapannya. Maka terus menerus nabi menolaknya, hingga beliau mendekat ke dinding dan berlalulah binatang itu di belakangnya” (Ahmad dan abu Daud) 4. Disukai kita berdiri dekat Sutrah a. haram berlalu di depan orang sholat (yang masuk dalam batas sutrah) b. kita menolak orang yg berjalan di dalam batas sutrah c. Seseorang yang berlalu dihadapan kita ketika sholat tidak membatalkan sholat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar