Kamis, 04 Maret 2010
Rukun Islam: Pondasi Utama Islam
Pondasi utama bangunan Islam terletak pada rukun Islam. Rukun Islam ibaratnya seperti adonan batu, pasir, dan semen yang tercampur secara sempurna untuk menopang bangunan di atasnya. Kuatnya struktur pondasi ini berimplikasi pada kokohnya bangunan yang berdiri di atasnya. Struktur bangunan yang kokoh tersebut adalah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, dan Haji. 1. Syahadatain, Menurut Malik Hasan dkk, Syahadatain menunjukkan adanya hubungan antara manusia dengan khaliq. Syahadat merupakan dasar terpenting dalam tegaknya totalitas jiwa Islam. Islam tidak akan tegak kalau rukunnya tidak tegak dan rukun Islam yang lain tidak akan sempurna tanpa adanya syahadat. Karena tujuan utama manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah dan berbakti kepada Allah. Sehingga makna syahadat adalah makna kecintaan manusia terhadap Allah harus melebihi kecintaannya terhadap yang lainnya. Makna syahadat adalah pengakuan terhadap Allah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Di mana manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya. Sehingga jelaslah bahwa semua yang kita kerjakan harus atas nama Allah. Makna kedua adalah pengakuan terhadap nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah. 2. Sholat, setelah kecintaan manusia kepada Allah terbentuk maka berikutnya adalah kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri. Sholat bermakna kecintaan terhadap dirinya sendiri. Dengan sholat manusia diajak untuk merenungkan terhadap segala hal yang telah diperbuatnya. Dalam ritual sholat manusia diharapkan mampu membawa dirinya ke dalam dekapan Allah. Bahwa hanya kepada Allahlah manusia menyembah dan memohon pertolongan. Sholat adalah sarana untuk membentuk watak/ karakter manusia sebagai hamba Allah. 3. Zakat, mengandung makna hablumminannas. Hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya. Kecintaan manusia terhadap keluarga dan masyarakat harus dipupuk. Sehingga kepedulian terhadap orang lain akan semakin terasah. Kecintaan tersebut disimbolkan dengan pemberian sebagian harta kepada orang-orang yang membutuhkan. Secara detail zakat terbagi menjadi dua, fitri dan mal. Zakat fitri memiliki fungsi untuk pembersihan diri dan zakat mal berfungsi sebagai pembersihan terhadap harta yang diusahakannya. Pada intinya zakat memiliki fungsi sebagai sarana pembersihan dan penyucian jiwa dan harta yang dititipkan Allah kepada manusia. kedudukannya setara dengan sholat. Sehingga dalam puluhan ayat al qur'an selalu menyebutkan kata sholat dan diikuti dengan Zakat 4. Puasa, selain memiliki makna penghambaan terhadap Allah juga berperan sebagai pengendalian diri. Setelah beberapa kecintaan di atas terpenuhi maka tugas manusia berikutnya adalah menahan diri agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang membahayakan jiwanya. Sehingga hubungan dengan Allah, diri sendiri, maupun kepada keluarga dan masyarakat dapat terjalin dengan sempurna. Hal ini terlihat ketika sedang umat Islam sedang menjalankan puasa, di mana beberapa hal dihalalkan pada saat tidak berpuasa untuk sementara menjadi haram. Makan dilarang, minum dilarang, hubungan badan dengan istri tidak diperkenankan pada waktu-waktu tertentu. Allah tidak bermaksud melakukan pembatasan-pembatasan terhadap kesenangan manusia, namun menguji manusia apakah mampu menahan dirinya terhadap kesenangan-kesenangan dunia. 5. Haji, setelah empat elemen dasar tersebut tercapai maka umat Islam dianjurkan menjalankan ibadah haji. Ibadah haji ini menjadi puncaknya segala pengabdian manusia kepada Allah. Sehingga dalam satu kegiatan ini seluruh komponen yang ada di dalam Islam dijalankan. Haji merupakan kepasrahan diri secara total kepada Allah. Orang yang sudah menjalankan haji sangat diharapkan untuk tidak lagi terbuai dengan kecintaan-kecintaaan terhadap yang lain kecuali kepada Allah. Berhaji berarti memenuhi panggilan Allah untuk berserah diri secara penuh. Di padang Arafah kita berdoa dan berdzikir memohon ampunannya. Insya Allah sekembalinya dari tanah suci jiwa manusia akan kembali seperti bayi yang suci, yang tidak memiliki nafsu duniawi, yang menyerahkan dirinya kepada Rabbi. Secara ringkas, dengan rukun Islam Allah membuat suatu formulasi yang mampu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yakni sebagai rambu-rambu bagi manusia agar berbakti kepada Allah, menghormati dan mencintai sesama makhuk lainnya, dan tidak mendholimi diri pribadinya. Inilah inti ajaran ini. Dengan rukun Islam akan terbangunlah relasi antara manusia – Allah - diri sendiri - makhluk lain sehingga tercipta keharmonisan alam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar